Teguh Hardi Murtad Fotografi

hmpf mungkin bukan ugm nya kali ya yang bengrsek, tapi kamunya yang ga baca pengumuman. klo di UI sih ga pernah terjadi insiden seperti ini karena ada yang namanya kalender akademik yang udah keluar pada akhir semester sebelumnya dan saya rasa semua universitas melakukan hal yang sama. sebenarnya ga ada universitas negeri yang bengrsek mengingat universitas ini milik pemerintah dan diperebutkan ratusan ribu pelajar setiap tahunnya. kalaupun ada sedikit kesulitan dalam birokrasi, ya maklumlah, itu bukan hanya terjadi di universitas, tapi di sekolah2 juga ada. ugm menurut saya cukup baik, buktinya bisa masuk peringkat 300 dunia. kalau masalah pendidikan mahal, ya sah-sah saja mengingat ada harga yang harus dibayar untuk jaminan sebuah mutu. tetapi, bukankah pihak universitas tidak menutup mata kepada masalah yang dihadapi masyarakat kecil yang ingin kuliah. hal ini dibuktikan melalui adanya proses subsidi silang. seperti di UI, saya hanya membayar spp 400rb persemester dari yang seharusnya 1,3juta. so, what's the problem??bahkan saya rasa, spp 10jt persemester juga ga masalah, selama saya masih tetap boleh bayar 400rb..why not??pengembangan sebuah institusi pendidikan tidak cukup hanya mengandalkan dana dari pemerintah, tetapi juga partisipasi dari masyarakat mampu. sekali lagi, ingat, subsidi silang!!universitas2 negeri ternama dunia juga tidak berbiaya murah. bahkan, untuk harvard sendiri, calon mahasiswa telah mencari sponsor sejak berada di sekolah menengah atas guna memenuhi pendidikannya yang mahal. ya bok hargai toh dosen2 yang udah sekolah susah2, masak cuma dibayar 2jt??jadi gitu loh mas, bersyukur saja bisa kuliah di UGM, nomor 3 di Indonesia (menurut THES loh). ketimbang kuliah di AKY yang mas sebutkan, gimana.. ataoga kuliah sama sekali..lebih buruk lagi khan..Regards,,